Cari Blog Ini

0 Gaya Hidup, Kelas Sosial, Status Sosial, Nilai Sosial dan Budaya

Selasa, 08 Desember 2015
GAYA HIDUP
Gaya hidup (Bahasa Inggris: lifestyle) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya. Istilah gaya hidup pada awalnya dibuat oleh psikolog Austria, Alfred Adler, pada tahun 1929. Pengertiannya yang lebih luas, sebagaimana dipahami pada hari ini, mulai digunakan sejak 1961.

Menurut Kotler (2002:89) adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Gaya hidup adalah suatu titik tempat pertemuan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang untuk bertindak, yang tertuang dalam norma-norma kepantasan (Hastuti, 2007: 72).

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang dimana terdapat titik temu antara kebutuhan ekspresi diri dengan harapan suatu kelompok tertentu yang diekspresikan dlm aktivitas, minat dan opininya. Tak ayal gaya hidup acapkali dijadikan identitas kelompok. Gaya hidup setiap kelompok akan mempunyai ciri khas tersendiri. Sehingga, gaya hidup suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya.



KELAS SOSIAL
Kelas sosial adalah stratifikasi sosial menurut ekonomi (menurut Barger). Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi sisi pendidikan dan pekerjaan karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan / perekonomian individu.
Pengertian kelas sosial adalah pembagian kelas dalam masyarakat berdasarkan kriteria tertentu, baik menurut agama, pendidikan, status ekonomi, keturunan dan lain-lain. Setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan dan setiap masyarakat pasti mempunyai atau memiliki sesuatu yang dihargainya.

Adapun definisi dari kelas sosial menurut para ahli sosiologi ialah :

Menurut Pitrim A. Sorokin yang dimaksud dengan kelas sosial adalah “Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas - kelas secara bertingkat (hierarchis). Dimana perwujudannya adalah lapisan-lapisan atau kelas-kelas tinggi, sedang, ataupun kelas-kelas yang rendah ”.
Menurut Peter Beger mendifinisikan kelas sebagai “a type of stratification in which one’s general position in society is basically determined by economic criteria” seperti yang dirumuskan Max dan Weber, bahwa konsep kelas dikaitkan dengan posisi seseorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi, maksudnya disini adalah bahwasanya pembedaan kedudukan seseorang dalam masyarakat berdasarkan kriteria ekonomi. Apabila semakin tinggi perekonomian seseorang maka semakin tinggi pula kedudukannya, dan bagi mereka perekonomiannya bagus (berkecukupan) termasuk kategori kelas tinggi (high class), begitu juga sebaliknya bagi mereka yang perekonomiannya cukup bahkan kurang, mereka termasuk kategori kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class).
Jeffries mendefinisikan kelas sosial merupakan “social and economic groups constituted by a coalesence of economic, occupational, and educational bonds”. Maksudnya adalah bahwa konsep kelas melibatkan perpaduan antara ikatan-ikatan. Yang diantaranya adalah ekonomi, pekerjaan dan pendidikan. Yang mana ketiga dimensi tersebut saling berkaitan. Jeffries mengemukakan bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya dasar yang dijadikan pedoman untuk mengklasifikasikan adanya kelas sosial, akan tetapi ketiga dimensi diatas mempunyai keterikatan yang erat. Seperti contoh orang yang mempunyai ekonomi yang bagus (kaya) belum tentu mempunyai pendidikan yang bagus (sarjana). Menurut Jeffries pendidikan dan pekerjaan juga merupakan aspek penting dari kelas, karena pendidikan sering menjadi prasyarat untuk seseorang mendapatkan pekerjaan yang layak.
Bernard Barber mendefinisikan kelas sosial sebagai sebagai himpunan keluarga. Menurutnya, bahwa kedudukan seorang anggota keluarga dalam suatu anggota kelas terkait dengan kedudukan anggota keluarga lain. Bilamana seorang kepala keluarga atau anggota keluarga menduduki suatu status tinggi maka status anggota keluarga yang lain akan mendapatkan status yang tinggi pula. Sebaliknya apabila status kepala keluarga mengalami penurunan maka menurun pula status anggota keluarganya.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli sosiologi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kelas sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchis), yang mana terjadinya pembedaan kelas dalam masyarakat tersebut didasarkan pada faktor ekonomi, pendidikan, pekerjaan dan keterkaitan status (jabatan) seorang anggota keluarga dengan status anggota keluarga yang lain, bilamana jabatan kepala keluarga naik, maka status anggota keluarga yang lain ikut naik pula.

Faktor-faktor yangmemepengaruhi kelas sosial terdapat 3 bagian :

Kekayaan dan penghasilan, diperoleh dari pekerjaan profesional lebih berfungsi daripada penghasilan yang berwujud upah pekerjaan kasar. Sumber dan jenis penghasilan seseorang inilah yang memberi gambaran tentang latar belakang keluarga dan kemungkinan cara hidupnya. Sehingga, uang memang merupakan determinan kelas sosial yang penting, hal tersebut sebagian disebabkan oleh perannya dalam memberikan gambaran tentang latar belakang keluarga dan cara hidup seseorang.
Pekerjaan, merupakan aspek kelas sosial yang penting, karena begitu banyak segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Jika dapat mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, teman bergaul, jam bekerja, dan kebiasaan sehari-harinya.
Pendidikan, hal yang sangat berpengaruh terhadap lahirnya kelas sosial dimasyarakat, hal ini disebabkan karena apabila seseorang mendapatkan pendidikan yang tinggi maka memerlukan biaya dan motivasi yang besar, kemudian jenis dan tinggi-rendahnya pendidikan juga mempengaruhi jenjang kelas sosial.

Klasifikasi Kelas Sosial
Pembagian Kelas Sosial terdiri atas 3 bagian yaitu:

a. Berdasarkan Status Ekonomi.

1)Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
- Golongan sangat kaya;
- Golongan kaya dan;
- Golongan miskin.
Aristoteles menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida :




Golongan pertama
:
merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
Golongan kedua
:
merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.
Golongan ketiga
:
merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.


2)
Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:
a. Golongan kapitalis atau borjuis : adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi.
b. Golongan menengah : terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar : adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk     didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik.

Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis. Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar.


3)
Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas ( Upper-upper class)
b. Kelas sosial atas lapisan bawah ( Lower-upper class)
c. Kelas sosial menengah lapisan atas ( Upper-middle class)
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah ( Lower-middle class)
e. Kelas sosial bawah lapisan atas ( Upper lower class)
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah ( Lower-lower class)





Kelas sosial pertama
:
keluarga-keluarga yang telah lama kaya.
Kelas sosial kedua
:
belum lama menjadi kaya
Kelas sosial ketiga
:
pengusaha, kaum profesional
Kelas sosial keempat
:
pegawai pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
Kelas sosial kelima
:
pekerja tetap (golongan pekerja)
Kelas sosial keenam
:
para pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada tunjangan.

4) Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:
1.
Kelas puncak (top class)
2.
Kelas menengah berpendidikan (academic middle class)
Kelas menengah ekonomi (economic middle class)
3.
Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
4.
Kelas bawah (underdog class)

b.Berdasarkan Status Sosial
Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena memiliki status sosial yang rendah.
Contoh :
Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya, sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.



STATUS SOSIAL
Status sosial adalah suatu kedudukan sosial seseorang di masyarakat yang dapat diperoleh dengan sendirinya (otomatis) melalui usaha ataupun karena pemberian. Interaksi sosial akan mendorong individu untuk dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi. Status sosial yang lebih tinggi akan berpengaruh pula pada sikap dan rasa penghargaan yang tinggi dari masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang akan berusaha untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi.

Sebagai contoh, seorang pejabat tentunya memiliki ruang lingkup interaksi yang lebih luas dan bervariatif bila dibandingkan dengan seorang petani. Pejabat akan berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai status dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari masyarakat biasa, pengusaha, politikus, teknokrat, akademis, dan sebagainya yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya. Lain halnya dengan petani, dalam kesehariannya ia hanya berinteraksi dengan sedikit orang yang status dan latar belakangnya juga tidak jauh bebeda dengan dirinya.

1.      Macam-Macam Status Sosial
Beberapa macam status sosial yaitu:
a.      Ascribed status
Ascribed status, yaitu status sosial yang diperoleh dengan sendirinya atau otomatis akan didapatkan karena faktor keturunan. Status yang diperoleh memungkinkan orang untuk bersikap pasif. Seseorang dapat memiliki status ini tanpa harus berjuang ataupun melakukan usaha apa pun. Contohnya anak seorang bangsawan akan menjadi bangsawan pula dan mendapatkan kehormatan dari masyarakat karena status sosial yang diwariskan dan yang dimiliki oleh orang tuanya.

b.      Achieved status
Achieved status, yaitu status yang diperoleh melalui usaha yang disengaja terlebih dahulu. Untuk memperoleh status ini harus melalui perjuangan yang panjang dengan memerlukan pengorbanan dan lebih bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar serta mencapai tujuan-tujuannya. Hampir semua status yang dimiliki oleh seseorang di masyarakat harus diperjuangkan terlebih dahulu dalam meraihnya. Contohnya untuk menjadi sarjana harus melalui perjuangan terlebih dahulu. Seorang sarjana akan berjuang dengan keras untuk memperoleh gelar akademisnya. Tingkatan pendidikan dalam masa yang panjang harus dilalui untuk mencapainya yang juga memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan biaya.

c.       Assigned status
Assigned status, yaitu status yang diberikan oleh masyarakat sebagai tanda penghargaan atas jasanya. Pada dasarnya status yang diperoleh adalah akibat dari status yang telah diperolehnya terlebih dahulu. Contohnya seorang pahlawan yang dihargai oleh masyarakat atas jasa perjuangannya. Untuk menjadi seorang yang disebut pahlawan tentu ia harus berjuang mencapai statusnya dengan semua pengorbanan, baik jiwa maupun raga.

Pada masyarakat terdapat jenjang (stratifikasi sosial) yang merupakan penggolongan seseorang sesuai dengan status sosialnya. Penggolongan tersebut apabila didasari oleh kriteria ekonomi disebut kelas sosial. Kelas sosial ini terbagi atas kelas sosial atas, menengah, dan bawah. Pada umumnya istilah kelas sosial lebih menunjukkan pada kelompok kelas sosial atas. Mereka merupakan golongan orang-orang yang kaya dan bergengsi. Mereka bangga dengan status sosial yang disandangnya. Semakin tinggi kelas sosialnya, maka akan semakin tinggi pula prestise (gengsi) yang dimilikinya. Oleh karena itu, mereka membentuk ciri tertentu agar tampak berbeda dengan kelas sosial yang lain. Ciri-ciri tersebut merupakan kebanggaan bagi pemiliknya. Ciri-ciri atau tanda tertentu yang dapat menunjukkan kelas sosial disebut simbol status.

Beberapa simbol status masyarakat kelas atas, yaitu:
a.      Tempat tinggal
Kelas sosial atas biasanya tinggal di perumahan elite yang mewah dan memiliki prestise tinggi. Orang yang tinggal di perumahan mewah menunjukkan bahwa ia adalah kelompok orang kaya. Perumahan yang mewah dengan semua fasilitasnya akan memberikan kebanggaan bagi pemiliknya. Dengan melihat tempat tinggalnya, orang sudah dapat menilai kelas sosial seseorang.

b.      Kekayaan
Kekayaan menjadi unsur utama yang sering ditonjolkan seperti mobil mewah, perhiasan, dan sebagainya. Kekayaan menjadi bagian terpenting dalam kelompok sosial karena dianggap sebagai simbol kesuksesan. Mobil mewah seperti merk jaguar sangat langka di Indonesia karena harganya yang mahal dan jumlahnya yang terbatas. Mobil ini memberi kebanggaan tersendiri bagi orang yang memiliki dan memakainya.

c.       Penghasilan
Pada umumnya kelas sosial atas memiliki penghasilan yang tinggi. Mereka pada umumnya para eksekutif yang bekerja dalam bidang pekerjaan tertentu dan menjadi orang yang sukses. Ada hubungan yang erat antara penghasilan dengan jenis pekerjaan. Kelompok sosial atas mempunyai pekerjaan yang elite dengan penghasilan yang tinggi.

d.      Pakaian
Pakaian yang digunakan oleh kelompok sosial atas adalah pakaian yang bagus dan mahal. Mereka bangga mengenakan pakaian produksi luar negeri seperti baju buatan Italia, parfum dari Prancis, dan sebagainya.

e.       Kegemaran
Kegemaran atau hobi kelompok sosial atas adalah kegiatan-kegiatan yang memerlukan biaya yang besar, seperti shopping ke luar negeri, olahraga golf, dan sebagainya. Setiap orang mempunyai jenis kegemaran tertentu. Ada kegiatan tertentu yang dapat dilakukan oleh orang umum, tetapi juga menjadi status simbol kelas sosial atas, misalnya memancing. Memancing merupakan kegemaran dari setiap orang tanpa batas kelas sosial. Tetapi memancing menjadi hobby elit ketika dilakukan oleh golongan kelas sosial atas. Mereka memancing Blue Marlyn di laut lepas dengan menggunakan kapal pesiar mewah.


NILAI SOSIAL
Nilai Sosial adalah segala sesuatu yang dianggap berharga oleh masyarakat. Pengertian nilai sosial juga merupakan anggapan masyarakat tentang sesuatu yang diharapkan, indah, dan benar.

Jenis-jenis nilai sosial menurut Prof Dr.Notonagoro adalah sebagai berikut :

Nilai material adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi mengenai segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia. Salah satu contoh nilai materialadalah sandang dan pangan.
Nilai vital adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berguna bagi manusia dalam melaksanakan berbagai aktivitas. Salah satu contoh nilai vital adalah buku pelajaran yang berguna bagi siswa saat belajar.
Nilai kerohanian adalah nilai yang meliputi berbagai konsepsi yang berkaitan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kebutuhan rohani manusia. Salah satu contoh nilai kerohanian adalah beribadah.

Nilai kerohanian dibedakan lagi menjadi 4 macam yaitu :

Nilai kebenaran (kenyataan) yang bersumber dari unsur akal manusia (ratio, budi, cipta). Contoh nilai kebenaran: Bumi itu bentuknya bulat, garam rasanya asin, gula rasanya manis, matahari adalah bintang, manusia bernapas dengan oksigen, dll.
Nilai keindahan, yang bersumber dari unsur rasa manusia (perasaan, estetis). Contoh: Tari-tarian, lukisan, patung, perhiasan, dll.
Nilai moral (kebaikan) yang bersumber dari unsur kehendak atau kemauan (karsa, etika). Contoh: norma dalam masyarakat, larangan, aturan, adat istiadat, dll.
Nilai religious yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Contoh: Ritual-ritual keagamaan.

Selain itu, ada juga nilai sosial yang dilihat dari sifat, ciri, dan tingkat keberadaannya. Berikut adalah jenis-jenis nilai sosial dilihat dari sifatnya :

Nilai Kepribadian adalah nilai-nilai yang membentuk kepribadian (karakter) seseorang. Contoh nilai kepribadian adalah lingkungan, emosi, kreativitas, gagasan, ide, dll.
Nilai kebendaan adalah nilai yang dapat diukur dari kegunaannya sehari-hari. Contoh nilai kebendaan adalah meja, alat tulis, dll.
Nilai biologis adalah nilai yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Contoh nilai biologis adalah olahraga dan menjaga kesehatan.
Nilai hukum adalah nilai yang harus dipatuhi oleh setiap orang tanpa kecuali Contoh nilai hukum adalah undang-undang, pidana, dan perdata.
Nilai pengetahuan adalah nilai yang didapat dari pengalaman atau proses belajar. Contoh nilai pengetahuan adalah ilmu dan buku pengetahuan.
Nilai agama adalah nilai yang erat hubungannya dengan ketuhanan. Nilai ini disesuaikan dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Contoh nilai agama adalah kitab suci, cara beribadah, dan upacara adat.
Nilai keindahan adalah nilai yang mencerminkan estetika dan kebudayaan. Contoh nilai keindahan adalah lukisan, tarian, patung, perhiasan, dekorasi, dll.

Berikut adalah jenis-jenis nilai sosial berdasarkan cirinya:

Nilai yang tercernakan atau mendarah daging adalah nilai yang telah mendarah daging dalam manusia menjadi kepribadian dan naluri. Contohnya adalah rasa ingin menolong.
Nilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan nilai-nilai yang lain. Banyak faktor yang menjadikan nilai tersebut dominan seperti jumlah penganut, usia, dan kedudukan nilai tersebut.

Berikut adalah jenis-jenis nilai sosial berdasarkan tingkat keberadaannya:

Nilai yang berdiri sendiri adalah nilai yang sudah ada di dalam manusia atau suatu hal sejak pertama kali diciptakan. Contohnya emas yang berkilau, manusia yang tampan atau cantik, dan pemandangan yang asri.
Nilai yang tidak berdiri sendiri adalah nilai yang diperoleh manusia atau suatu hal karena usaha atau bantuan dari pihak lain. Contohnya kepandaian, keterampilan, dan keindahan pada suatu hasil kerajinan.



BUDAYA
Pengertian dari budaya itu sendiri adalah hasil akal dan budi manusia yang dilestarikan secara turun temurun dan berkembang sehingga hasil tersebut masih bisa dirasakan sampai sekarang dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.  Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culturejuga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Menurut para ahli, pengertian kebudayaan adalah sebagai berikut :

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Taylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Jadi kesimpulannya bahwa nilai budaya adalah suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan pedoman dan petunjuk di dalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan tentang baik buruk, benar salah, patut atau tidak patut.

Pada dasarnya, sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konsep-konsep abstrak yang hidup dalam masyarakat, mengenai apa yang dianggap penting dan berharga, tetapi juga mengenai apa yang dianggap remeh dan tidak berharga dalam hidup. Sistem nilai budaya ini menjado pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan. Dari sistem nilai budaya termasuk norma dan sikap yang dalam bentuk abstrak tercermin dalam cara berfikir dan dalam bentuk konkrit terlihat dalam bentuk pola perilaku anggota-anggota suatu masyarakat.

Adapun nilai-nilai budaya yang diterapkan di Indonesia, misal dengan menerapkan nilai-nilai budaya berdasarkan nilai pancasila, yaitu nilai Ketuhanan, nilai kerakyatan, nilai persatuan, nilai kemusyawaratan, dan nilai keadilan. Nilai-nilai ini, dapat menimbulkan karakteristik Indonesia yang kental akan budaya demokrasinya. Sebelumnya, karakteristik secara etimologis berasal dari bahasa Inggris, yaitu berasal dari kata character. Arti character sendiri adalah watak, sifat, dan peran. Karakter bisa diartikan sebagai suatu sifat ataupun cirri-ciri yang khusus (yang membedakannya dengan yang lain). Characteristic adalah sifat yang khas, yaitu sebuah keistimewaan atau ciri kahas yang membantu dalam mengenal seseuatu, memisahkannya dengan yang lain, atau mendeskripsikan secara jelas dan nyata; sebuah tanda yang berbeda.

Jadi jika kita gabungkan pada suatu aspek budaya, karakteristik kebudayaan adalah sesuatu yang dapat dipelajari, dapat ditukar dan dapat berubah, itu terjadi ‘hanya jika’ ada jaringan interaksi antarmanusia dalam bentuk komunikasi antarpribadi maupun antarkelompok budaya yang terus menerus. Dalam hal ini, seperti yang dikatakan oleh Edward T. Hall, budaya adalah komunikasi; komunikasi adalah budaya. Jika kebudayaan diartikan sebagai sebuah kompleksitas total dari seluruh pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia, maka untuk mendapatkannya dibutuhkan sebuah usaha yang selalu berurusan dengan orang lain.

Karaktersitik dari kebudayaan membentuk perilaku – perilaku komunikasi yang khusus, yang tampil dalam konsep subkultur. Subkultur adalah kebudayaan yang hanya berlaku bagi anggota sebuah komunitas dalam satu kebudayaan makro. Sebagai contoh para homosex atau lesbi mempunyai kebudayaan khusus, apakah itu dari segi pakaian, makanan, istilah, atau bahasa yang digunakan sehari-hari.



SUMBER :
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-gaya-hidup-dalam-menentukan.html
http://www.psychologymania.com/2012/12/pengertian-kelas-sosial.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2308738-pengertian-kelas-sosial/
http://mufida-nurrahima-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-104808-Psikologi%20Pelayanan-Kelas%20Sosial,%20Stratifikasi%20Sosial,%20dan%20Kebudayaan%20topik%2015&16.html
https://id.wikipedia.org/
Read more

0 Sikap, Persepsi, Minat, Motivasi dan Perilaku Pembelian Konsumen

Senin, 09 November 2015
SIKAP KONSUMEN

1.     DEFINISI SIKAP KONSUMEN

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu atau menarik konsumen dari perilaku tertentu.

Menurut Gordon Allpor dalam Hartono Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

2.     FUNGSI-FUNGSI SIKAP

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat  fungsi sikap yaitu :

Fungsi Utilitarian. Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau kekecewaan. Jika seseorang menyukai suatu produk apakah dia akan mengembangkan sebuah sikap positif terhadap produk tersebut.
Fungsi Ekspresi Nilai. Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu produk bukan didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada dirinya.
Fungsi Mempertahankan Ego. Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal, sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.
Fungsi Pengetahuan. Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa dirinya memiliki pengetahuan yang cukup, yang banyak atau tidak tahu sama sekali mengenai objek sikap. Fungsi pengetahuan dapat membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan kebutuhannya.

3.     TIGA KOMPONEN SIKAP

Ada tiga komponen yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude) yaitu :

Kognitif (cognitive). Berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi obyek sikap. Sekali kepercayaan itu telah terbentuk maka ia akan menjadi dasar seseorang mengenai apa yang dapat diharapkan dari obyek tertentu.
Afektif (affective). Menyangkut masalah emosional subyektif seseorang terhadap suatu obyek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki obyek tertentu.
Konatif (conative). Komponen konatif atau komponen perilaku dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku dengan yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapi (Notoatmodjo ,1997).

4.     PERAN SIKAP DALAM PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN

Pengukuran sikap konsumen bagi pemasaran merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui sikap, pemasar dapat mengidentifikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosional. Sikap konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa yang menjadi orientasi. Berkenaan dengan sikap, pemasar diharapkan mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan oleh konsumen. Pengembangan produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen. Mengukur sikap konsumen bisa dilakukan dengan cara menyebarkan kuisoner kepada kelompok konsumen sasaran yang sebelumnya telah diidentifikasi. Dengan adanya kuisoner dapat mengukur sikap konsumen, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu saja, sikap konsumen perlu terus menerus dipantau agar produk yang dikembangkan  benar-benar memenuhi keinginan konsumen. Sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting  dalam pengembangan strategi promosi. Dengan mengikuti apa yang diinginkan konsumen akan memudahkan bagi pihak promosi untuk membuat iklan yang menarik perhatian.

PENGERTIAN PRESEPSI KONSUMEN

Persepsi Konsumen adalah suatu proses yang membuat seseorang memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.

Dari  definisi  tersebut  diatas,  kita  mengetahui  bahwa  seseorang  termotivasi untuk  membeli  adalah  dipengaruhi  oleh  persepsinya  terhadap  situasi  yang dihadapinya, sedangkan apa yang dipersepsikan seseorang dapat cukup berbeda dari kenyataan  yang  objektif.  Individu-individu  mungkin  memandang  pada  satu  benda yang  sama  tetapi  mempersepsikan atau mendeskripsikannya  secara  berbeda.

Stimuli

Stimuli atau stimulus merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari 2 bentuk yaitu:

Stimuli Pemasaran : setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen-komponennya (seperti kemasan, isi, cirri-ciri fisik) adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang merepresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan symbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, took tempat produk jual, dan pengaruh akses.
Stimuli Lingkungan : stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi keadaan lingkungan.
Proses Persepsi.

Persepsi timbul karena adanya stimulus (rangsangan) dari luar yang akan mempengaruhi seseorang melalui kelima alat inderanya yaitu penglihatan, pendengaran, pembauan, perasaan dan sentuhan. Stimulus tersebut akan diseleksi, diorganisir dan diinterprestasikan oleh setiap orang dengan caranya masing-masing.

 MINAT BELI KONSUMEN

a.       Super dan Crites (Lidyawatie, 1998) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat, yaitu :
Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan lain-lain.

b.      Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.

c.       Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.

d.      Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria, misalnya dalam pola belanja.

e.       Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.

MOTIVASI

Motivasi adalah dorongan dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan yang dirasakan. Kebutuhan sendiri muncul karena konsumen merasakan ketidaknyamanan (state of tension) antara yang seharusnya dirasakan dan yang sesungguhnya dirasakan.

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan cukup mampu mendorong seseorang bertindak dan mengambil keputusan

 Macam – macam motivasi :

Motivasi Positif , menyangkut kebutuhan (needs), keinginan (wants) atau hasrat
         Contoh : diskon, hadiah, pelayanan optimum

Motivasi Negatif , misalnya : ketakutan (fears), dan keengganan (aversion)
         Contoh : Standar pembelian dalam jangka/batas waktu tertentu

Keduanya mempunyai fungsi yang sama dalam mendorong dan mempertahankan prilaku manusia. Maka orang menyebut keduanya : needs, wants, dan desires.

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN

Standar
Pengambilan Keputusan Pembelian

Dalam pengambilan keputusan merupakan suatu proses kegiatan pembelian yang tampak hanyalah satu tahap dari keseluruhan proses pembelian konsumen.
Basu Swasta dan T. Hani Handoko, (1982, Hal. 103 ) proses pengambilan keputusan melalui lima tahap yaitu :

1. Menganalisis atau pengenalan kebutuhan dan keinginan.

Dalam penganalisaan kebutuhan dan keinginan suatu proses ditujukan untuk mengetahui adanya kebutuhan dan keinginan yang belum terpenuhi. Jika suatu kebutuhan diketahui, maka konsumen akan memahami adanya kebutuhan yang segera dipenuhi atau masih ditunda pemenuhannya. Tahap ini adalah proses pembelian mulai dilakukan.

2. Pencarian informasi dan penilaian sumber – sumber.

Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif, internal atau eksternal, pencarian informasi yang bersifat aktif dapat berupa kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian informasi pasif hanya dengan membaca iklan di majalah atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus tentang gambaran produk yang diinginkan.

Pencarian informasi internal tentang sumber – sumber pembelian dapat berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari komunikasi perorangan dan pengaruh perorangan yang terutama berasal dari pelopor opini, sedangkan informasi eksternal berasal dari media masa dan sumber informasi dari kegiatan pemasaran perusahaan.

3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian.

Meliputi dua tahap yaitu menetapkan tujuan pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian.
Tujuan pembelian bagi masing – masing konsumen tidak selalu sama, tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya.

4. Keputusan untuk membeli.

Tahapan dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar – benar membeli produk. Keputusan untuk membeli atau tidak produk yang ditawarkan. Keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kesimpulan dari sejumlah keputusan, misalnya : keputusan tentang jenis produk, bentuk produk, jumlah produk dan sebagainya. Apabila produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan, maka produk tersebut mampu menarik minat untuk membeli. Bila konsumen dapat dipuaskan maka pembelian berikutnya akan membeli merk tersebut lagi dan lagi.

5. Perilaku sesudah pembelian.

Setelah melakukan pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen akan melakukan tindakan setelah kegiatan membeli dalam hal penggunaan produk tersebut sehingga harus diperhatikan oleh pemasar bahwa tugas pemasaran tidak berakhir ketika produk sudah dibeli tetapi terus sampai pada periode setelah pembelian.

SUMBER :

http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2011/10/membangun-minat-beli-definisi-faktor.html

https://ayukemala.wordpress.com/2012/12/14/motivasi-dalam-perilaku-konsumen/

https://bamaandrew.wordpress.com/2013/11/23/v-perilaku-pembelian-konsumen/

https://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalam-perilaku-konsumen/

https://wantosakti.wordpress.com/2013/11/19/sikap-konsumen/



Read more

0 PERILAKU KONSUMEN

Senin, 12 Oktober 2015
Nama : Ischal Alfiannazhan
NPM  : 14213543
Kelas : 3EA16


DEFINISI PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.Atau kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

Perilaku konsumen mempelajari di mana, dalam kondisi macam apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merk tertentu. Kesemuanya ini sangat membantu manajer pemasaran di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran perusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.

Peran yang dilakukan tersebut adalah: (1) Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu; (2) Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak; (3) Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya; (4) Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya; (5) User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan pembelian terhadap suatu produk. Manajemen perlu mempelajari faktor-faktor tersebut agar program pemasarannya dapat lebih berhasil. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor ekonomi, psikologis, sosiologis dan antropologis.

Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:

(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;

(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat diamati secara langsung;

(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas sosial dan sebagainya.

Pengertian Pemasaran menurut Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Stanton, 1997).

Pengertian pemasaran menurut Kotler (2000: 8), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dengan pihak lain. Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

Perilaku Konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional dan Irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan

2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen

3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin

4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik

2. Konsumen memiliki barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas

3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise

MANFAAT MEMPELAJARI PERILAKU KONSUMEN

Dalam pasar yang semakin intensif tingkat persaingannya, tuntutan konsumen yang semakin tinggi dan sangat ingin diperlakukan secara khusus, pemahaman akan konsumen begitu tinggi. Untuk itu sangatlah dibutuhkan pengetahuan tentang perilaku konsumen demi memuaskan konsumen dan memenangkan persaingan.

Pemahaman terhadap perilaku konsumen sangat bermanfaat untuk kepentingan penyusunan strategi dan bauran pemasaran. Melalui pemahaman terhadap psikografis konsumen dan juga perilaku penggunaan, pemasar dapat melakukan segmentasi berdasarkan variabel tersebut. Berdasarkan sikap konsumen, pemasar dapat menyusun strategi promosi, khususnya iklan secara tepat.

Memahami kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup, termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
2. keamanan. Berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik dan keamanan
3. afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
4. prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan dalam memenuhi tujuan pribadi
5. kekuasaaan. Keinginan untuk emndapat kendali atas nasib sendiri dan juga nasib orang lain
6. ekspresi diri. Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
7. urutan dan pengertian. Keinginan untuk mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan, pengertian, sistematisasi dan pembangunan system lain.
8. pencarian variasi. Pemeliharaan tingkat kegairahan fisiologis dan stimulasi yang dipilih kerap diekspresikan sebagai pencarian variasi
9. atribusi sebab-akibat. Estimasi atau atribusi sebab-akibat dari kejadian dan tindakan.

SEGMENTASI (SEGMENTING)
Segmentasi adalah Menentukan target dari suatu kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan keinginan yang serupa
Tujuan segmentasi pasar adalah membuat para pemasar mampu menyelesaikan bauran pemasaran untuk memenuhi kebutuhan satu atau lebih segmen pasar tertentu.
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”. Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar. Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkinkan perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003). Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen. Starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).
Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran. Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini. Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan customize marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.

Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
Homogeneus preference (preferensi homogen)Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Diffused preference (preferensi yang menyebar)Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
Clustered preference (preferensi yang mengelompok)Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.
Prosedur dan Proses Segmentasi Pasar
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value.
Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
Segmentasi Geografi. Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
Demografi Segmentasi. Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
Psychographic segmentation. Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :
Static Atribut Segmentation. Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.
Dynamic Atribut Segmentation. Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.
Individual Segmentation. Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.
Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan. Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):
Measurable (terukur). Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
Substansial (banyak). Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
Accessible (dapat diakses). Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
Differentiable (dapat dibedakan). Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
Actionable (dapat dilayani). Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.
Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.

TARGET MARKET (TARGETING)
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian dari targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan. Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan. Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.
Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai BerikuT
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

2. Selective Specialization.
 Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

2.Interelasi dan segmen super.
Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

3.Rencana serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

4.Kerjasama antar segmen.
Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

Sumber :
https://taniosutrisno.wordpress.com/2014/09/25/perilaku-konsumen-teori-ciri-ciri-dan-manfaat-perilaku-konsumen/
https://www.wattpad.com/4248798-pengertian-perilaku-konsumen-memahami-kebutuhan
Read more

0 Visi & Misi jika menjadi pemimpin indonesia

Kamis, 02 Juli 2015
Visi dan misi saya jika kelak menjadi calon pemimpin indonesia :
Visi :
Mengembalikan indonesia kepada indonesia yang sudah menjadi cita cita leluhur dengan membersihkan segala permasalahan permasalahan yang tidak sesuai dengan norma norma yang berlaku, membuat indonesia sebagai salah satu negara ahli teknologi, dan memanfaatkan sumberdaya semaksimal mungkin

Misi : - Menjunjung tinggi norma agama yang sudah berlaku di indonesia
          - Menyempurnakan peraturan yang tegas terhadap narkoba dan korupsi tanpa ada toleransi
          - Tidak melegalkan segala sesuatu diluar dari norma yang sudah berlaku di indonesia
          - Mewujudkan pendidikan yang merata diseluruh indonesia agar bangsa indonesia menjadi                    bangsa yang cerdas
          - Menyesuaikan pendidikan di indonesia sesuai dengan minat dan bakat tanpa ada paksaan
          - Mengembangkan potensi terhadap teknologi salahsatunya dibidang militer karena sudah                      menjadi hal pokok dalam kehidupan masa kini
          - Mengarahkan bangsa indonesia terhadap potensi sumber daya sendiri
          - Mengolah sumberdaya terutama dibidang bahan bakar minyak untuk diarahkan ke bahan                     bakar non fosil seperti biotanol agar bangsa indonesia tidak bergantung kepada bahan bakar                   fosil yang lambat laun akan habis
          - Meningkatkan perekonomian dalam negri agar rakyat sejahtera
         


Read more

0 Hebat, 15 industri pertahanan RI pamer kecanggihan di Malaysia

Selasa, 09 Juni 2015
Sebanyak 15 industri pertahanan Indonesia memamerkan produk-produk canggih mereka dalam ajang Defence Services Asia (DSA) di Malaysia, mulai hari ini (14/4/2014) hingga 17 April 2014 nanti.

Lima dari 15 industri pertahanan itu berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari keterangan tertulis Kementerian Pertahanan Indonesia yang diterima Sindonews hari ini, kelima BUMN itu antara lain, PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN Industri, PT Dok Kodja Bahari.

Sedangkan 10 perusahaan lainnya adalah Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) yaitu PT Famatex, PT Lundin Industry Invest, PT Saba Wijaya Persada, PT Sari Bahari, PT Palindo Marine, PT Indo Guardika Cipta Kreasi, PT Infoglobal Teknologi Semesta, PT Garda Persada, dan PT Persada Aman Sentosa serta PT Daya Radar Utama.

“DSA Malaysia 2014 sebagai ajang Pameran Produk Industri Pertahanan yang diagendakan dalam periode dua tahunan, diselengarakan mulai tanggal 14 s.d. 17 April dan diikuti sebanyak 1000 perusahaan dari 50 negara,” demikian keterangan tertulis Kementerian Pertahanan Indonesia.

Keikutsertaan Industri Pertahanan Indonesia dalam DSA 2014 merupakan implementasi strategi pemerintah dalam memajukan industri pertahanan dalam negeri. Ada beberapa strategi pertahanan yang digunakan untuk memperkokoh kekuatan industri pertahanan nasional, antara lain strategi pengembangan, strategi kerjasama  dan strategi promosi.

Menurut Kementerian itu, strategi pengembangan  industri  pertahanan  sebagai pendukung pertahanan negara  untuk kemajuan, kekuatan, kemandirian dan berdaya saing, yang perumusannya didasarkan pada teknologi pertahanan.

Sedangkan Teknologi pertahanan secara logis dapat digunakan untuk merumuskan kemandirian sarana pertahanan dalam upaya penanggulangan ancaman baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.


Sumber : http://international.sindonews.com/read/853760/40/hebat-15-industri-pertahanan-ri-pamer-kecanggihan-di-malaysia-1397441201

Analisis : indonesia ikut serta dalam ajang Defence Services Asia (DSA) di Malaysia, mulai (14/4/2014) hingga 17 April 2014 didalam ajang tersebut ada 15 perusahaan dari indonesia salah satunya PT Pindad yang memamerkan kecanggihan kecanggihan alat pertahanan di indonesia.

Kesimpulan dan saran : dalam ajang tersebut perusahaan pertahanan di indonesia memamerkan alat alat pertahanan yang canggih guna membantu aparat pertahanan dalam negeri menjalankan misinya untuk melindungi NKRI dan keikutsertaan perusahaan pertahanan dalam negeri ini pun untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa indonesia pun mempunyai alat pertahanan yang canggih, saranya semoga industri tersebut menambah dan membuat inovasi untuk alat alat pertahanan dalam negeri agar lebih memperkuat pertahanan NKRI dan dapat membantu misi kemanusiaan di dunia.
Read more

0 Diplomasi Indonesia-Rusia Erat, Garap Kemaritiman

Rabu, 29 April 2015
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menyatakan ingin meningkatkan hubungan kerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. Hubungan Indonesia dengan RUsia yang telah menginjak usia 65 tahun dianggap sebagai suatu pondasi dan potensi yang bagus untuk pengembangan kerja sama, khususnya di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi.

Kedua negara sudah bertemu dalam konsultasi bilateral antara Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia di Jakarta, pada Jumat, 6 Februari 2015.

"Kita sebenarnya berdagang dengan Rusia sudah lama sekali. Mereka butuh barang kita, kita juga butuh teknologi mereka di berbagai bidang," kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Dian Triansjah Djani, usai pertemuan bilateral dengan perwakilan Rusia, di kediaman Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Jakarta, Jumat malam, 6 Februari 2015.

Djani menekankan pentingnya pengembangan diplomasi ekonomi dengan Rusia. Nilai perdagangan Indonesia-Rusia memang masih kecil. Pada 2013 nilai perdagangan sebesar US$ 3,52 miliar dan pada periode Januari-Oktober 2014 turun menjadiUS$ 2,25 miliar.

Indonesia meminta peningkatan akses pasar bagi produk Indonesia ke Rusia seperti kelapa sawit, produk perikanan, teh, kopi, garmen dan produk manufaktur. "Di bidang investasi, Indonesia mengundang Rusia untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk di bidang infrastruktur kemaritiman dan konektivitas," katanya.

Menurut dia, potensi lain dalam kerja sama dengan Rusia adalah peningkatan wisatawan Rusia ke Indonesia dan pertukaran mahasiswa termasuk beasiswa dari pemerintah Rusia bagi warga Indonesia.

Sementara itu, Wakil Menlu Rusia Igor Morgulov mengatakan kebijakan luar negeri Rusia yang mengarah ke kawasan Asia Pasifik mendekatkan negara tersebut ke Indonesia dan menjadikannya sebagai mitra penting di kawasan. "Rusia selalu terbuka untuk kerja sama dengan Indonesia, termasuk alih teknologi dan produksi bersama," ujar Morgulov

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/02/07/118640638/Diplomasi-Indonesia-Rusia-Erat-Garap-Kemaritiman

Analisis : dalam rangka 65 tahun indonesia dan rusia menjalin hubungan internasional indonesia dan rusia mencoba untuk mempererat hubungan internasionalnya dalam berbagai bidang, apalagi dalam bidang ekonomi dan investasi

Kesimpulan dan saran : dalam hal perekonomian tepatnya perdagangan indonesia sudah lama sekali menjalin hubungan dengan rusia apalagi indonesia sudah bekerjasama dalam mengekspor kelapa sawit, produk prikanan, teh kopi, garmen dan produk manufaktur yang akan lebih ditingkatkan lagi, dalam hal investasi indonesia mengajak rusia untuk berinvestasi dibidang konektivitas terutama dalam bidang maritin yang notabene indonesia adalah negara maritim. saran saya agar lebih ditingkatkan lagi hubungan terutama dibidang perekonomian indonesia dan rusia karena sejak dulu sampai sekarang indonesia rusia sudah menjalin hubungan yang baik antar negara.

Read more

0 KontraS: Pelanggar HAM tak Pernah Diadili

Minggu, 05 April 2015
Ketua Kontras, Haris Azhar

Ketua Kontras, Haris Azhar
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar mengatakan, sebagian besar pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia tidak diadili, bahkan sama sekali tidak tersentuh oleh aparat penegak hukum.

Hal tersebut disampaikan dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun ke 17 KontraS yang bertemakan "Kebal Hukum: Modus Jahat Para Penjahat"  pada Jumat (20/3).

"Mereka masih bebas berkeliaran tanpa merasa perlu bertanggung jawab atas kejahatan yang telah dilakukan. Ironisnya, negara cenderung membiarkan hal ini terus-terusan terjadi, dari tahun ke tahun," kata Haris di Kantor KontraS, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/3).

Haris mengatakan, impunitas atau kekebalan hukum masih banyak terjadi di Indonesia hingga saat ini. KontraS pun, lanjutnya, selalu berusaha mendampingi masyarakat dalam melawan ketidakadilan. Termasuk masalah impunitas terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

"Pihak keluarga tidak pernah berhenti menyatakan kerinduan yang menahun, kehilangan tak akan pernah basi. Hilangnya boleh tahun 1975 atau 1998, tapi nyerinya bisa datang kapan saja sampai entah, apalagi bila melihat pelakunya masih bisa tertawa," ujarnya.

Analisis : dalam peringatan Hari Ulang Tahun ke 17 Kontras Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Haris Azhar mengatakan bahwa masih banyak pelaku pelanggaran ham di indonesi belum diadili, lalu dalam peringatan tersebut juga kontras berusaha masyarakat dalam melawan ketidakadilan, karena melawan ketidak adilan apalagi menyangkut pelanggaran ham menjadi masalah utama yang harus dihadapi

Kesimpulan dan saran : dari penjelasan diatas masih banyak pelaku pelanggaan HAM yang belum diadili dengan semestinya sesuai dengan undang undang dan hukum yang berlaku mengingat ketidakadilan proses hukum yang dijalankan, saran saya agar pemerintah lebih menganggap serius masalah pelanggaran HAM ini dengan memberikan sanksi sanksi pidana yang tegas agar masyarakat di indonesia dapat hidup dengan tentam dan damai


Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/03/20/nlic5s-kontras-pelanggar-ham-tak-pernah-diadili
Read more

9 KOSSUMA (Koperasi Syariah Serba Usaha SALIMAH Depok)

Minggu, 18 Januari 2015
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG KOSSUMA 

Koperasi Syariah Serba Usaha SALIMAH Depok (KOSSUMA) berawal dari pengajian “Majelis 

Ta’lim Ummahatul Mu’minin” yang bertempat di JL. Atah RT 04 RW 11 Kelurahan Tugu Kecamatan 

Cimanggis Depok. Setiap hari Jumat diadakan kajian tentang Dienul Islam. Pesertanya terdiri dari 

kaum ibu dari berbagai usia, diantara mereka ada yang memiliki usaha makro seperti nasi uduk, 

gorengan, lontong sayur , serta warung jajanan. Di setiap pertemuan itu dikumpulkan uang infaq yang 

terus berkembang. Agar lebih bermanfaat bagi jamaah, akhirnya diputuskan uang infaq tersebut akan 

dijadikan uang modal koperasi, sehingga para anggota atau jamaah pengajian dapat meminjam dana 

tersebut dan mengembalikannya secara mencicil. 

Modal awal yang terkumpul adalah Rp. 4.250.000,00. Seiring dengan berjalannya waktu 

KOSSUMA resmi memperoleh legalitas usaha dan berbadan hukum 

no.581/20/BH/KPPS//KANKOP/1.2/VI/2006. Launching KOSSUMA dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 

2006 dan diresmikan oleh Asisten Departemen Urusan Pembiayaan dan Peminjaman Kredit 

Kementrian Koperasi dan UKM RI Bapak Drs. Edi Setiawan.

RUMUSAN MASALAH

1. Masalah apa yang di hadapi oleh kossuma ?

2. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah yang di hadapi oleh kossuma ?

TUJUAN

1. Untuk mengetahui dan memahami makna dari perkoperasian

2. Untuk mengetahui permasalahan dalam perkoperasian

3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi setiap permasalahan perkoperasian

BAB II

VISI DAN MISI KOSSUMA

Visi

 Sebagai koperasi Syari’ah yang produktif dalam mengoptimalkan potensi wanita di kota Depok.

Misi

 Sebagai mitra usaha wanita dalam mengembangkan ekonomi keluarga.

 Sebagai mitra dalam mengembangkan potensi serta bakat kreatifitas wanita melalui berbagai 

pelatihan pengembangan diri.

Motto

 Bersama KOSSUMA menjalin silahturahmi meraih keberkahan Rizki serta Ridho Ilahi.

PERKEMBANGAN KOSSUMA

ANGGOTA TAHUN 

2102

IRT

Enterpreneu

r

Karyawati

Jasa 

Penyebaran tentang adanya KOSSUMA ini disampaikan melalui relasi para anggotanya. 

Kenggotaan KOSSUMA dibagi menjadi dula yaitu Kelompok dan Individu. Pada tahun 2012 KOSSUMA 

memiliki 158 anggota, dengan komposisi 44% adalah Ibu Rumah Tangga (IRT), 32% pemilik usaha 

mikro dan kecil, 21% bekerja sebagai karyawati dan 3% jasa. Seiring berjalannya waktu, saat ini (2014) 

anggota KOSSUMA terdiri lebih dari 200 anggota.

Keuntungan Anggota

1.  Terhindar masalah riba yang jelas-jelas hukumnya haram.

2.   Pengembangan usaha bagi yang sudah memiliki usaha.

3.   Mendapatkan manfaat duniawi (material) dan ukhrowi.

4.  Meningkatkan ukhuwwah sesama anggota.

Syarat menjadi anggota

1. Wajib menjadi anggota koperasi

2. Membayar pendaftaran Rp 10.000,-

3. Membayar simpanan pokok Rp 100.000,-

4. Membayar simpanan sukarela

5. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan yang sudah disepakati oleh kelompok

6. Berkelakuan baik, jujur dan amanah

7. Rela berkorban dan bekerjasama antar kelompok dalam rangka tanggung renteng

8. Menabung secara teratur selama minimal 1 tahun

PRODUK SIMPANAN DAN PEMBIAYAAN

Produk Simpanan

 Simpanan pokok Rp. 100.000 dibayar 1x selama menjadi anggota KOSSUMA.

 Simpanan wajib, dibayar rutin tiap bulan minimal Rp.10.000/bulan.

 Simpanan sukarela dengan akad Wadi’ah setoran awal minimal Rp. 10.000.

 Simpanan mudharobah, jangka waktu 1 tahun.

Produk Pembiayaan

 Pembiayaan Kelompok dengan Tanggung Renteng.

 Pembiayaan Individu.

Akad pembiayaan yang dijalankan KOSSUMA antara lain:

1. Mudhorobah, adalah akad antara 2 pihak dimana anggota sebagai mudharib (pengelola 

usaha) dan Kossuma sebagai Shohibul Maal (penyedia modal). Atas kerja sama ini berlaku 

system bagi hasil dengan nisbah yang disepakati.

2. Murobahah, pembiayaan melalui system pengadaan barang dan diantaranya terdapat 

kesepakatan besarnya margin dan pelunasan diangsur selama 10 s.d 12 bulan sesuai 

kesepakatan (akad).

3. Qordul Hasan, pembiayaan dengan tujuan kebijakan yang diperuntukan bagi anggota dengan 

pertimbangan meringankan/social tidak diambil keuntungan hanya berkewajiban membayar 

pokok pinjaman saja seperti untuk biaya rumah sakit (dokter).

CONTOH USAHA ANGGOTA KOSSUMA

 USAHA WARUNG IBU SRI LESTARI

Rumah Tangga yang aktif dalam kegiatan kemsyarakatan,namun saat ini beliau mulai 

membuka usaha warung untuk mendapatkan penghasilan tambahan untuk rumah tangganya.

usaha, pelatihan keterampilan, dan rapat koperasi. Selain itu beliau juga aktif pada kegiatan 

kelompok koperasi untuk memonitor pinjaman anggota.

 RUMAH CANTIK MUSLIMAH SYARI’AH ASTUTI

kecantikan untuk muslimah, kursus kecantikan, hingga paket pernikahan termasuk rias 

pengantin dan sewa baju pengantin.

yang diterima dari KOSSUMA digunakan untuk menambah modal yaitu membuat baju 

pengantin yang disewakan.

Astuti untuk menjadi anggota KOSSUMA. Dengan bergabungnya 2 karyawan, Ibu Astuti 

berharap karyawannya juga bisa mendapatkan manfaat dari koperasi seperti yang 

dirasakannya. 

Sri lestari, merupakan salah satu anggota KOSSUMA. Awalnya beliau adaah Ibu 

Ibu Sri juga aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan KOSSUMA seperti pelatihan 

Merupakan usaha yang dikembangkan oleh Ibu Astuti. Menawarkan paket perawatan 

Ibu Astuti bergabung menjadi anggota KOSSUMA sejak tahun 2012. Pembiayaan 

Saat ini usaha Ibu Astuti memperkerjakan 4 karyawan. Dua diantaranya diajak ibu 

 BANK SAMPAH

pemukiman yang pesat. Namun kemajuan ini tidak disertai dengan kesadaran hidup bersih dan 

sehat, sehingga lingkungan menjadi kotor akibat sampah. Timbul kesadaran Mbak Novi untuk 

menggerakan masyarakat sekitar untuk mendirikan Bank Sampah. Setiap rumah tangga yang 

menjadi anggota BSPB dapat menyerahkan sampah keringnya untuk kemudian diolah menjadi 

barang baru seperti tas, dompet, dan tempat pensil. 

mendapatkan pembiayaan modal usaha. Sejak itu Mbak Novi semakin gencar berproduksi dan 

memasarkan barang-barang recycle nya melalui pameran-pameran, seminar lingkungan hidup 

dan toko-toko mitra kerja sama BSPB.

PERMASALAH YANG DIHADAPI KOSSUMA: 

Masalah yang dihadapi oleh KOSSUMA adalah masalah pelunasan pinjaman anggota yang 

telat bahkan tidak dilunasi.

SOLUSI KOSSUMA ATAS MASALAH YANG DIHADAPI: 

Usaha KOSSUMA untuk mengatasi masalah keterlambatan dalam pelunasan pinjaman 

anggota adalah dengan negosiasi dengan si peminjam. Jika peminjam berat untuk melunasinya, 

KOSSUMA memberi kebijakan kepada peminjam untuk melunasi pinjamannya semampunya daripada 

tidak melunasinya sama sekali.

SOLUSI KAMI ATAS MASALAH YANG DIHADAPI:

Menurut saran kami, kami memiliki solusi yaitu sebelum kossuma memberikan pinjaman 

kepada si peminjam, kossuma harus benar-benar memastikan bahwa si peminjam dapat melunasinya. 

Salah satunya dengan cara memantau perekonomian si peminjam sehingga meminimalkan kejadian 

tidak dikembalikannya uang pinjaman. Karena jika terus menerus peminjam hanya mengembalikan 

semampunya bisa jadi kossuma tidak akan berjalan lagi.

BAB III

Menurut Mbak Novi, Cilebut merupakan wilayah urban dengan perkembangan 

Sejak awal 2013, Mbak Novi bergabung menjadi anggota KOSSUMA dan 

Sebagai badan usaha, koperasi adalah sebuah perusahaan yang mampu berdiri sendiri 

menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Hanya saja Perkoperasian Indonesia tidak 

mengenal istilah “laba”, karena tujuan kegiatan koperasi tidak berorientasi pada laba (non-profit 

oriented) melainkan berorientasi pada manfaat (benefit oriented) atau mensejahterakan rakyat.

Koperasi Syariah Serba Usaha SALIMAH Depok (KOSSUMA) berawal dari pengajian “Majelis 

Ta’lim Ummahatul Mu’minim” berdiri sejak tanggal 16 Januari 2006. Seiring waktu koperasi tersebut 

semakin berkembang dan memiliki legalitas usaha serta berbadan hukum. Disahkan oleh Sudin 

Koperasi dan UKM kota Depok tanggal 30 Juni 2006. Pengenalan koperasi KOSSUMA Depok telah 

dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2006 dan diresmikan oleh Bapak Drs. Eddy Setiawan MM (Asisten 

Departemen Urusan Pembiayaan dan Penjaminan Kredit Kementerian Koperasi dan UKM RI).

Koperasi KOSSUMA memiliki visi, misi, motto, kepengurusan, serta persyaratan masing-masing 

sesuai tujuan koperasi tersebut didirikan tentunya menjadikan nilai positif bagi masyarakat sekitar. 

Koperasi KOSSUMA juga memiliki permasalahan tersendiri dan dapat kami simpulkan solusi yang 

seharusnya dilakukan oleh koperasi KOSSUMA dengan pemikiran kami tersendiri yang melihat dari 

berbagai sisi.

Sisa hasil usaha telah disetujui oleh RUPS dan berdasarkan UU tentang Perkoperasian (UU No.25 

Tahun 1992). Dalam koperasi syariah bunga diberlaku karena termasuk riba, oleh karena itu bunga 

atas sanksi denda tersebut dimasukkan kedalam modal pinjaman.

Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki permasalahan masing-masing dan cara penyelesaian 

yang berbeda-beda. Begitu juga halnya dengan koperasi KOSSUMA yang memiliki permasalahan yaitu 

masalah pelunasan pinjaman anggota yang telat bahkan tidak dilunasi, dan kami menanggapi 

permasalahan tersebut dengan cara sebelum kossuma memberikan pinjaman kepada si peminjam, 

kossuma harus benar-benar memastikan bahwa si peminjam dapat melunasinya. Salah satunya 

dengan cara memantau perekonomian si peminjam sehingga meminimalkan kejadian tidak 

dikembalikannya uang pinjaman. Karena jika terus menerus peminjam hanya mengembalikan 

semampunya bisa jadi kossuma tidak akan berjalan lagi.

PERTANYAAN:

1. Apa yang dimaksud dengan sistem tanggung renteng? (Bella Afrarizki)

Sistem Tanggung Renteng

KOSSUMA Depok adalah koperasi dengan sistem tanggung renteng yaitu suatu sistem yang 

memuat tanggung jawab dan kerjasama diantara anggota dalam satu kelompok untuk menunaikan 

segala kewajiban anggota terhadap koperasi dengan dasar keterbukaan, dapat dipercaya dan 

saling mempercayai, sehingga tercapai tujuan koperasi yaitu kemajuan dan kesejahteraan seluruh 

anggota.

2. Apa saja syarat-syarat dalam peminjaman uang?

Syarat meminjam

a. Telah menjadi anggota minimal selama 2 tahun (anggota telah menyetujui kesepakatan 

tentang peraturan atau syarat keanggotan koperasi)

b. Meminjam atas dasar kepercayaan namun ada sanksi yang diberikan jika para peminjam 

melanggar jangka waktu peminjaman juga terbatas uang pinjaman yang diberikan, 

peminjaman hanya boleh meminjam berkisar antara 1-5 juta rupiah. Jangka waktu peminjaman 

tergantung pada besarnya pinjaman, semakin banyak uang yang dipinjam maka semakin lama 

jangka waktu pengembalian uang pinjaman tersebut.

Contohnya jika peminjam uang 1 juta rupiah jangka waktu yang diberikan selama 2 bulan, dan 

5 juta rupiah selama 10 bulan.

Jika peminjam melanggar jangka waktu peminjaman maka peminjam tersebut dikenakan 

denda sebesar 10% dari pinjaman awal. Denda tersebut dimasukkan kedalam Sisa Hasil 

Usaha (SHU).

DAFTAR PUSTAKA

http://kossumadepok.blogspot.com/

Narasumber : Ibu Dewi (Marketing)
Read more